Catatan Shifa – Wajib kamu ketahui saat pertama kali migrasi dari platform blogger gratisan dari google pindah ke wordpress yang kategorinya hosting mandiri,dan harus mengerti plugin mana saja yang penting untuk wordpress kamu. Salah satunya adalah Plugin Caching WordPress.
Apa itu Caching? Mengapa Penting untuk Website?
Sistem Caching memungkinkan website anda seperti mempunyai salinan,agar loading website anda saat diakses lebih cepat dan tidak membebankan dari sisi server. Dan sistem caching juga mempengaruhi seo pada website juga lho.
Plugin Caching WordPress Terbaik
1. WP Rocket

Plugin ini merupakan plugin premium dan sama sekali tidak mempunyai versi gratis seperti plugin caching lainnya,dan bisa di katakan powerfull.
WP-Rocket mempunyai konfigurasi yang cukup mudah dibandingkan kompetitornya. Begitu plugin ini aktif, caching halaman akan segera aktif dan siap bekerja.
Beberapa Keunggulan WP Rocket :
- Pengindeksan situs web di mesin pencari meningkat.
- Waktu loading website menjadi lebih cepat.
- Compressor file HTML, javascript dan CSS.
- Lazy load untuk gambar, yang berarti gambar hanya akan dimuat saat mereka terlihat oleh pengunjung di browser saat mereka scroll halaman.
2. WP Fastest Cache

Di urutan ke dua yaitu WP Fastest Cache merupakan plugin yang juga wajib kamu miliki apabila WP Rocket tadi harganya fantastis,WP fastest ini memiliki 2 versi. Gratis dan berbayar,serta konfigurasinya sangat simple dan mudah di pahami untuk orang awam sekalipun.
3. WP Super Cache

Plugin caching terbaik selanjutnya untuk website WordPress adalah WP Super Cache, yang mempunyai lebih dari satu juta instalasi aktif. Plugin ini diprakarsai oleh Automattic, yang merupakan tim yang sama di belakang WordPress.com.
WP Super Cache ini memiliki 3 Konfigurasi yang wajib kamu tahu :
- Sederhana : metode caching file yang paling mereka rekomendasikan karena tidak perlu mengedit file PHP tanpa konfigurasi file .htaccess.
- Ahli : metode caching tercepat untuk menyajikan file HTML super cache kepada pengguna, tapi membutuhkan modifikasi file .htaccess.
- WP Super Caching : metode caching untuk mem-cache halaman untuk pengguna yang dikenal (orang- orang yang pernah masuk ke situs, meninggalkan komentar, dsb). Metode ini merupakan yang paling fleksibel, meski sedikit lebih lambat dari metode lainnya.
4. LiteSpeed Cache

Plugin ini lumayan populer,dan biasanya di jadikan satu paket layanan penyedia hosting.
Konfigurasi dari LiteSpeed Cache ini tidak begitu rumit dan mudah di pelajari bagi orang awam sekalipun.
- Cache QUIC.cloud CDN Gratis
- Dukungan Cache Objek (Memcached/LSMCD/Redis) +
- Optimalisasi Gambar (Lossless/Lossy)
- Perkecil CSS, JavaScript, dan HTML
- Minifikasi CSS/JS eksternal & sebaris
- Gabungkan CSS/JS
- Secara otomatis menghasilkan CSS Kritis
- Tunda-muat gambar/iframe
- Penampung Gambar Responsif
- Dukungan Beberapa CDN +
- Muat CSS Secara Asinkron
- Tunda/tunda pemuatan JS
- Dukungan Cache Peramban +
- Pembersih dan Pengoptimal Basis Data
- Optimasi skor PageSpeed (termasuk Inti Web Vitals)
- Dukungan Cache OPcode +
- HTTP/2 Push untuk CSS/JS (pada web server yang mendukung)
- Prefetch DNS
- API Cloudflare
- Dukungan Situs Tunggal dan Multisitus (Jaringan)
- Pengaturan Impor/Ekspor
- Antarmuka yang menarik dan mudah dipahami
- Dukungan format gambar WebP
- Kontrol detakan
5. Super Page Cache for Cloudflare

Super Page Cache for Cloudflare merupakan plugin yang di buat oleh pengembang Optimole,dan penggunaan plugin ini langsung terintegrasi dengan layanan Cloudflare dan mempermudah anda untuk instalasi dan konfigurasinya.
Selain faktor penentu plugin cache apa yang kamu pakai,ternyata layanan CDN (Content Delivery Network) juga mempengaruhi,karena konten artikel kamu agar di baca pengunjung lebih cepat.